Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog
<div id="journalDescription-179" class="journalDescription" style="min-height: 120px;"> <p><strong>Jurnal Teologi (JUTEOLOG) </strong>is a double-blind reviewer and open-access peer-reviewed journal that focuses on the novelty of theology, biblical exegesis, and Christian service and education practices through quantitative research, and qualitative research (hermeneutics, argumentative, and case studies).</p> <p><strong>Publisher by Sekolah Tinggi Teologi KADESI Yogyakarta </strong><strong>E-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1613609247&1&&">2775-4006 </a>|| P-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1611725246&1&&">2774-9355</a></strong></p> </div>Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakartaen-USJurnal Teologi (JUTEOLOG)2774-9355Keteladanan Orang Tua sebagai Upaya Pencegahan Kecanduan Game Online pada Anak Remaja
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/214
<p>Remaja berusia 12 hingga 21 tahun rentan terhadap kecanduan karena tingginya paparan teknologi dan interaksi sosial dalam dunia maya. Dampak negatif kecanduan ini meliputi gangguan kesehatan, gangguan psikologis, penurunan prestasi akademik, lemahnya huhungan sosial serta serta adana pemborosan keuangan. Artikel ini menjelaskan peran keteladanan orang tua sebagai upaya preventif ketergantungan pada pada remaja. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, studi yang menganalisis materi dari buku dan jurnal yang relevan. Keteladanan orang tua mencakup pengajaran nilai-nilai spiritual, membangun mezbah doa keluarga, membangun komunikasi yang efektif, pengaturan waktu digital yang bijak, partisipasi dalam aktivitas anak, menciptakan lingkuran ruamha yang positif, mengedukasi anak tentang bahaya kecanduan, Konsistensi dalam mendisiplinkan anak, dan menjadi panutan dalam aspek kerohanian dan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran aktif dan teladan hidup orang tua sangat penting dalam pencegahan supaya anak tidak kecanduan .</p>Ramot SiraitYanto Paulus Hermanto
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-132025-06-135211810.52489/juteolog.v5i2.214Mengembangkan Karakter Siswa Yang Unggul dan Mandiri Melalui Pendekatan Deep Learning Dalam Pembelajaran PAK
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/236
<p>Pendidikan yang efektif tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang unggul dan mandiri. Saat ini, banyak peserta didik mengalami krisis moral, seperti mudah berkata kasar, kurang sopan, serta kecanduan bermain game. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya apresiasi dari lingkungan sekitar dan tingginya paparan dunia maya yang minim nilai etika. Akibatnya, karakter anak menjadi rapuh dan jauh dari sikap santun dan tanggung jawab. Untuk mengatasi permasalahan ini, pendidikan perlu mengadopsi pendekatan yang lebih holistik. Salah satu strategi yang efektif adalah penerapan metode deep learning, yakni pendekatan pembelajaran yang menekankan proses belajar yang mendalam, reflektif, dan bermakna. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya memahami materi secara konseptual, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, serta nilai-nilai karakter seperti jujur, disiplin, sopan, rendah hati, dan tanggung jawab. Artikel ini disusun menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan mengkaji berbagai sumber yang berkaitan dengan penerapan deep learning dalam pembentukan karakter siswa. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode ini mampu merangsang aktivitas berpikir tingkat tinggi dan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dan kolaboratif dalam pembelajaran. Dengan demikian, <em>deep learning</em> tidak hanya meningkatkan aspek akademik, tetapi juga sangat efektif dalam membangun karakter siswa yang tangguh secara moral dan spiritual.</p>Evi TobeliSandria Agita Br S.ColiaBenny SugiartoMurahati WaruwuBilly Justin Emmanuely MonelyJhonatan Eka Sulistya Basule
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-252025-08-255219–3919–3910.52489/juteolog.v5i2.236Diberkati untuk Menjadi Berkat: Sebuah Eksplorasi Teologis dalam Kitab Pentateukh
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/230
<p>Kata “berkat” diucapkan menjadi memberkati dengan menyebut nama Yahweh dan digunakan untuk menggambarkan hubungan antara atasan dan bawahan, yaitu ketika bertemu dengan atasan, bawahan harus berlutut. Penelitian ini menjawab pertanyaan: Bagaimana Pentateukh berbicara tentang Janji Elohim sebagai sumber berkat? Bagaimana Pentateukh berbicara tentang otoritas berkat? Bagaimana Pentateukh berbicara tentang tujuan berkat? Bagaimana dengan Pentateukh? Berbicara tentang bentuk-bentuk berkat? Bagaimana Pentateukh berbicara tentang kualifikasi untuk berkat? Jawaban: (1) Janji Elohim bahwa Abraham adalah sumber berkat bagi umat-Nya. (2) Elohim berwenang atas berkat yang diberikan kepada manusia. (3) Elohim memberikan berkat kepada manusia untuk memampukan seseorang memuliakan Elohim, bukti kepedulian Elohim kepada manusia, dan manusia yang diberkati dapat menjadi saluran berkat bagi sesama. (4) Bentuk berkat Elohim yaitu berkat rohani, berkat jasmani, dan berkat Iman. (5) Syarat untuk memperoleh berkat yaitu memiliki iman, mengasihi Elohim, bekerja keras, dan menabur.</p>Harianto GPDavid Ming
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-282025-08-2852405910.52489/juteolog.v5i2.230A Biblical Study of Yahweh: The Forgotten Divine Name and Its Implications for Indonesian Christians in Their Use of God's Name
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/235
<p>The name <em>Yahweh</em>, the proper and covenantal name of the God of Israel, carries deep historical, theological, and devotional significance. However, its usage has diminished or been forgotten among many believers, including Christians in Indonesia. This study examines the biblical, historical, and linguistic factors contributing to the obscurity of <em>Yahweh</em> in contemporary Christian worship, especially in the Indonesian context. Drawing from texts such as Jeremiah 23:23–32, the research highlights the spiritual and doctrinal implications of neglecting God's revealed name. The findings emphasize that recovering the understanding and reverence for the name <em>Yahweh</em> is vital for fostering a deeper relationship with God and for enhancing theological clarity in the church. The study also suggests that Indonesian church leaders play a key role in reintroducing this biblical truth through teaching and liturgy, thereby strengthening the foundation of Christian identity and worship.</p>Jahja Iskandar
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-232025-09-2352607310.52489/juteolog.v5i2.235Urgensitas Missions And Mission Bagi Kehidupan Bergereja
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/253
<p>A common problem in church life is the issue of missions and mission, which should be the foundation and purpose of the church, but in reality, these missions and missions often encounter obstacles. This study uses a naturalistic paradigm with a modified qualitative approach, to suit theological research. Data collection and analysis techniques were carried out through interviews and observations. The findings of this study indicate a lack of understanding of missions and mission, a weak understanding of the purpose of church life, and a lack of understanding of the urgency of missions and mission for church life today. The church understands the importance of the role of missions and missions for the existence of the church. Church leaders do not give full attention to missions and evangelism. The church still has a shallow understanding of missions and church life, which is passive and work life is exclusive.</p>Yulianus BaniDelfian Bin LiwatVinus Zai
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-262025-09-265274–8974–8910.52489/juteolog.v5i2.253Pembentukkan Spiritualitas Keluarga dalam Menghadapi Tantangan Sekularisasi
https://ejurnal.sttkadesiyogyakarta.ac.id/index.php/juteolog/article/view/257
<p>Pembentukan spiritualitas dalam keluarga dapat terganggu oleh hadirnya nilai-nilai yang baru. Salah satu yang tidak terhindarkan adalah sekularisme. Artikel ini mengarahkan pembaca untuk berkewajiban menceritakan perbuatan Allah yang meluas dari bangsa Israel ke bangsa-bangsa lain. Dengan metode kualitatif-deskriptif dan pendekatan teologis-pastoral, penelitian ini mengeksplorasi masmur 96:3, Pemasmur mengajak umat-Nya dalam panggilan untuk menyebarkan kabar baik tentang Tuhan kepada semua orang, tanpa memandang batasan geografi, budaya, atau bangsa. Hasil kajiannya Mazmur 96:3 menuntun bangsa-bangsa kepada terang Kristus baik dalam kelahiran-Nya di tengah keluarga, dalam kehidupan inkarnasi-Nya, penderitaan hingga wafat-Nya dan kebangkitan-Nya menjadi Tuhan dan Raja di atas segala raja.</p>Slamet TriadiEdward Sitepu
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi (JUTEOLOG)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-032025-10-035290–10990–10910.52489/juteolog.v5i2.257